Selasa, 20 Desember 2011

ROYAL WEDDING

Pernikahan agung (Royal Wedding) putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kangjeng Ratu Bendara, BA dan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara, BA yang akan digelar pada 18 Oktober mendatang akan menjadi perhelatan yang indah sepanjang masa. Kemegahan perhelatan itu sudah tergambar dari gladi bersih yang dilakukan Jumat (14/10/2011) kemarin.

Gambaran kemegahan pernikahan Gusti Kangjeng Ratu Bendara, BA dan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara, BA sudah bisa terlihat dari busana yang bakal dikenakan keduanya. Seorang desainer batik, Afif Syakur sengaja didaulat langsung oleh istri Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas sekitar sembilan bulan lalu.

Pasangan Gusti Kangjeng Ratu Bendara, BA dan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara, BA akan mengenakana kain kampuh bermotif semen rojo berwarna biru kehitaman. Kain yang diberi logo inisial kedua calon pengantin, Y dan B, itu mirip aslinya yaitu kain kampuh yang menjadi warisan turun-temurun keluarga Keraton Ngayogjokarto Hadiningrat.

Achmad Ubaidillah, nama asli Pangeran Harya Yudanegara, akan diarak dengan menggunakan kereta Kyai Kanjeng Jong Wiyat yang merupakan kereta peninggalan keraton. Kereta itu diiringi 10 kereta lainnya koleksi keraton.

Rencananya, pernikahan Gusti Kangjeng Ratu Bendara, BA dan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara, BA akan dihadiri 4.000 undangan. Di saat pelaksanaannya nanti, Jalan Malioboro dan sekitarnya akan ditutup.

Rencananya, area jalan dari Keraton, sepanjang Malioboro hingga komplek Kepatihan, akan ditutup untuk kirab pengantin pada Selasa (18/10/2011) sore mendatang selama 3 jam.

150 gerobak angkringan yang menyajikan aneka minuman dan makanan disiapkan untuk menyambut pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Bendara dengan Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara.

Demikian dilansir kantor berita ANTARA pada Minggu (16/10) malam.

"Angkringan yang menyajikan nasi `kucing`, tempe dan tahu goreng, tempe dan tahu bacem, pisang rebus dan pisang goreng, serta minuman jahe, susu, kopi, teh, dan jeruk itu, siap dinikmati warga masyarakat secara gratis pada 17-18 Oktober 2011," kata Ketua Sekretariat Bersama (Sekber) Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Widihasto Wasana Putra di Yogyakarta, Minggu (16/10).

Ditambahkannya, angkringan itu disiapkan di sekitar simpang empat Kantor Pos Besar, Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Benteng Vredeburg, dan Jalan Malioboro.

"Masyarakat yang menyaksikan prosesi pernikahan putri bungsu Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di sekitar tempat itu melalui videotron dan layar lebar dapat menikmati berbagai sajian di angkringan secara gratis," katanya lagi.

Semua itu merupakan sumbangan sukarela dari berbagai perusahaan swasta, organisasi profesi, dan sejumlah komunitas untuk "mangayu bagya" (ikut berbahagia) atas pernikahan GKR Bendara dengan KPH Yudanegara.

Selain angkringan, di Jalan Malioboro juga akan digelar berbagai pertunjukan seni tradisional yang akrab di tengah masyarakat, seperti Theklek Jathilan, Tari Ndolalak, dan Tari Kijang Sangkar.

"Pertunjukan seni itu melibatkan warga, tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga dari beberapa daerah seperti Solo, Boyolali, dan Magelang," lanjut Widihasto.

Rangkaian prosesi pernikahan putri bungsu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Bendara dengan KPH Yudanegara mulai berlangsung Minggu (16/10) hingga Selasa (18/10).

sumber

http://bangka.tribunnews.com/2011/10/15/inilah-kemegahan-royal-wedding-keraton-yogyakarta
http://www.tabloidbintang.com/extra/fenomena/16782-royal-wedding-yogyakarta-17-18-oktober-makan-gratis-di-150-angkringan.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Skull Belt Buckles